Selasa, 27 Maret 2012

Anatomi Sistem Rangka


ANATOMI SISTEM RANGKA












Disusun Oleh :


Hananto Wijoyo                     (108426)








Kelas : PENJASKES 2010/A

STKIP PGRI JOMBANG
2010 / 2011
Kata Pengantar dan Ucapan Terimah Kasih
Mata Kuliah Anatomi, seperti mata kuliah dasar yang lain yang diajarkan di UNIVERSITAS di berbagai Negara.  Sangat membingungkan karena informasi yang terkumpul dalam decade terakhir ini sangat banyak. Oleh Sebab Itu kami berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kami Lisensi atau gagasan Mengenai makalah “Sistem Rangka” ini dengan baik dan dengan penuh ketelitian dalam Perumusan masalah ini.
Makalah “SISTEM RANGKA” kami rancang untuk membantu teman-teman pada Umumnya dan khususnya bagi Kami Kelompok I dalam menghadapi Informasi yang begitu luas dan kompleks dengan cara menyajikan fakta inti Anatomi dalam bentuk “MAKALAH SISTEM RANGKA”.
Makalah ini disajikan dalam  bentuk Ringkas, semua konsep dapat Dimengerti dan disusun secara Rapi. Pada Makalah ini disajikan suatu inti dalam kerangka kerja kelompok yang teratur sehingga dapat dipelajari dan diingat dengan mudah dan cepat.
Kami selaku Kelompok I pembuat Makalah tentang “ Sistem Rangka “ ini sangat berterima kasih kepada Bpk. Ritoh Pardamuan, S.Pd yang telah memberikan kami kepercayaan dan dorongan agar Kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan teratur dan benar.

 
  
SISTEM RANGKA


•           Sistem rangka terdiri dari:

– Tulang

Tulang rawan (kartilago)

Sendi


 

ANATOMI SISTEM RANGKA
FUNGSI SISTEM RANGKA

1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian

KATAGORI TULANG
•        Tulang panjang

•        Tulang pendek

•        Tulang pipih

•        Tulang ireguler

TULANG PANJANG



 
•        Bagian tulang panjang:


Diafisis

Epifisis

Rongga medula

Lempeng epifiseal

Periosteum

Pembentukan tulang

TULANG

•  Rangka manusia tersusun dari sekitar 206 tulang
•      Digolongkan :
1. Rangka Aksial = rangka yang mendukung kepala,leher dan batang tubuh
2. Rangka Apendiculer= rangka anggota gerak:

1.  Rangka Aksial >>> 80 tulang.
Terdiri dari :
a.    Tengkorak
b.    Kolumna vertebralus
c.    Rangka thorax
d.    Tulang telinga
e.    Tulang hyoid

 


 
2. Rangka Apendiculer >>> 126 tulang.
Terdiri dari :
  1. Tulang Lengan dan tungkai
  2. Tulang Pectoral
  3. Pelvis
    T E N G K O R A K

•           Tersusun dari 22 tulang : 8 tulang kranial dan 14 tulang fasial.

1.            Kranium :

a. Tulang frontal/dahi.
b. Tulang parietal/puncak kepala.
c. Tulang oscipital/belakang kepala.
d. Tulang temporal/samping.
e. Tulang ethmoidal/hidung dalam.
f. Tulang sphenoidal/dasar kepala.
g. Tulang pendengaran.
h. Tulang warmian/tulang kecil diantara tulang kepala.

2. Tulang Wajah :

a.      Tulang nasal/hidung.
b.      Tulang palatum/langit2 mulut.
c.       Tulang zygomatikus/pipi.
d.      Tulang maksila/rahang atas.
e.      Tulang lakrimal/kel air mata.
f.        Tulang mandibula/rahang bawah.


VERTEBRA
          Terdiri dari :                       

 
1. Vertebra serviks >> 7 tulang.
2. Vertebra thoraks >> 12 tulang.
3. Vertebra lumbal >> 5 tulang.
4. Sakrum.
5. Coccygis/tulang ekor.

•         Diantara tulang2 vertebrata dilapisi dng discus intervertebralis.

            Satu tulang vertebrata terdiri dari :
1.    Badan tulang / sentrum
 

2.    Lengkung saraf.

3.    Prosesus spinosus.
4.      Prosesus Transversa
5.      Prosesus Artikuler

 

Tulang Dada dan Iga
•   Terdiri dari :


1.  Sternum/tulang dada :

- manubrium

- corpus

- prosesus xypoideus


2.  Costa/tulang iga.

Terdiri dari:

a.  Iga sejati  >> 7 buah
b.  Iga semu  >> 3 buah.
c.  Iga melayang  >> 2 buah



                                                                                    

 








Rangka Apendiculer
A.    Girdel Pectoral
Ada 2 tulang :   
1. Skapula.
2. Klavikula.
B.    Lengan.
Terdiri dari :
1. Humerus / lengan atas.                                                             
2. Ulna / lengan bawah sisi dalam.
3. Radius / lengan bawah sisi luar.
4. Karpal / pergelangan tangan.
5. Tangan :
a. Metakarpal / telapak.
b. Phalanges / jari.


Bahu






















                                                                                                                                   











                                                                










 


C.    Tungkai.
Terdiri dari :
1Femur / paha.
2Patela / lutut.
3.  Tibia / tulang kering.
4.  Fibula / sebelah tulang kering.
5Tarsal / pergelangan kaki.
6Kaki :
a. Metatarsal / telapak kaki.

b. Phalanges / jari.




                                                                   
















                     

Gambar Tungkai




                                                                                                            






 








                                                                                                                                         

PELVIS
 

         Meliputi:                                                                      

Coxae à

Ilium, ischium, pubis

Simpisis pubis














                                                         

A.     Pengertian Sistem Rangka
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Untuk kepentingan Ilmu pengetahuan , rangka kemudian digolongkan menjadi rangka aksial, rangka Apendikular dan persendian antar tulang.

¡  Alat gerak tubuh manusia Þ sistem muskuloskeletal: pasif® rangka (skeletal); aktif ® otot (muscle)
¡  Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.
¡  Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Otot Rangka
1.                  Menghasilkan gerakan rangka.
  1. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
  2. Menyokong jaringan lunak.
  3. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
  4. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi ® panas

                                             

Komposisi Otot Rangka

                                                                 OTOT RANGKA

TULANG
A.      Perkembangan Tulang rawan
¡    Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit
¡  Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik.
¡  Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:
  1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
  2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
  3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
B.      Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
  1. Appositional growth; tumbuh dari luar ® sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
  2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam ® kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa



¡  Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe) 
¡  Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
¡  Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
¡  Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).

Klasifikasi Tulang menurut Bentuknya :
1.      Tulang panjang ditemukan di Tungkai. Tulang berelongasi dan berbentuk silindris, serta terdiri dari Diafisis dan Epifisis. Fungsi tulang ini adalah untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.
2.      Tulang Pendek adalah tulang pergelangan tangan ( karpal ) dan tulang pergelangan Kaki ( Tarsal ) tulang tersebut berstruktur kuboidal atau bujur. Dan biasanya ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
3.      Tulang Pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada. Struktur tulang mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk perekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng tulang kompak ( dikenal sebagai tabula dalam pada cranium ) membungkus lapisan berongga (diploe).
4.      Tulang Ireguler adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan dan tidak termasuk kategori diatas : meliputi tulang Vertebra dan tulang Osikel Telinga. Strukturnya sama dengan struktur tulang pendek yaitu tulang concellus yang ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis.
5.      Tulang Sesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formasi persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang lainnya. Salah satu contohnya adalah Patela ( tempurung lutut ), yang merupakan tulang sesamoid terbesar.
Data kelompok 1 :
1.      M. Aang  .C
2.      Poeguh. S
3.      Muhammad Mu’in
4.      Bagus Setyawan
5.      Imam Durrahim
6.      Richo Putra . M
7.      Anis Nur Lailli
8.      Hananto. Wijoyo
9.      Reky
10.  Heru


*        Karakteristik Permukaan Tulang
Berbagai karakteristik permukaan tulang dapat terlihat karena permukaan tulang merupakan tempat perlekatan otot, ligamen, atau tendon atau berfungsi sebagai jalur pembuluh darah atau saraf. Semua karakteristik tersebut lebih jelas pada individu berotot disbanding pada anak atau kebanyakan wanita.
Ø  Anatomi tulang panjang yang tipikal
Tulang panjang seperti Femur memiliki Ciri – ciri berikut :
1.      Diafisis ( batang ) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang membungkus medulla atau rongga sumsum sentral yang besar.
2.      Epifisis adalah ujung-ujung tulang yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah bersambungan.
Tulang panjang adalah tulang yang berkembang dari pemanjangan pada bagian epifise (bonggol tulang). Ujung dari epifise dibungkus oleh tulang rawan hialin. Pertumbuhan secara longitudinal ini disebabkan oleh osifikasi secara endokondral pada epifise.
Femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), humerus (tulang lengan atas) dapat digolongkan ke dalam tulang panjang.
v  Tulang Rusuk / Iga
Dalam anatomi, tulang rusuk atau iga (Latin: costae adalah tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga rusuk.) Tulang rusuk melindungi dada (Latin: thorax), paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada.
Pada mamalia, tulang rusuk terdapat hanya di bagian dada. Namun pada reptil, tulang rusuk kadang-kadang terdapat dari bagian leher hingga sacrum.
Terdapat beberapa jenis ikan yang dapat memiliki hingga 4 rusuk pada setiap tulang punggung.
Manusia (baik pria dan wanita) memiliki 24 tulang rusuk (12 pasang). Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Vesalius pada 1543 untuk menyelesaikan kontroversi yang terjadi pada saat itu.

Sumsum tulang

Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:
  • sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
  • sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.
Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan, semakin banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang.
Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.



Tulang lengan atas

Secara anatomis, tulang humerus / tulang lengan atas dapat dibagi menjadi tiga bagian:
  • Bagian atas humerus
  • Corpus humerus (badan humerus)
  • Bagian bawah humerus

Persendian

Kepala bonggol humerus (caput humeri) bersendi dengan cavitas glenoidales dari scapula. Penyambungan ini dikenal dengan sendi bahu yang memiliki jangkauan gerak yang luas. Pada persendian ini terdapat dua bursa yaitu pada bursa subacromialis dan bursa subscapularis. Bursa subacromialis membatasi otot supraspinatus dan otot deltoideus. Bursa subscapularis memisahkan fossa subscapularis dari tendon otot subscapularis. Otot rotator cuff membantu menstabilkan persendian ini.
Pada bagian siku, terdapat persendian dengan ulna sehingga memungkinkan gerak fleksi dan ekstensi. Gerakan ini terjadi pada bagian troklea humerus. Terdapat dua cekungan pada ujung bawah humerus, yaitu fossa coronoidea dan fossa olecrani.

Perlekatan otot

Terdapat banyak otot yang melekat pada humerus. Otot-otot tersebut memungkinkan gerakan pada siku dan bahu. Otot khusus rotator cuff melekati bagian atas humerus dan dapat melakukan rotasi serta abduksi pada bahu.
Terdapat pula otot pada lengan bawah yang melakati humerus seperti otot pronator teres dan otot fleksor dan ekstensor lengan bawah.
Tulang Dada

 Tulang Dada adalah bagian anatomi pada manusia dan hewan lainnya. Pada hominidae, termasuk manusia, dada adalah bagian tubuh antara leher dan perut, termasuk organ-organ internal dan isi lainnya seperti otot, arteri dan vena, tulang, dll. Isi dada sebagian besar dilindungi dan disokong oleh tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang bahu. Pada manusia, bagian dada yang terlindungi oleh tulang rusuk disebut juga dengan istilah toraks. ulang belikat




Tengkorak
Tengkorak tersusun dari 22 tulang , 8 tulang karnial dan 14 tulang fasial.
Fungsi – fungsi bagian tengkorak :
1.      Kranium
Berfungsi untuk membungkus dan melindungi otak.
2.      Tulang pariental
Berfungsi untuk membentuk sisi dan langit-langit cranium
3.      Tulang Oksipetal
Berfungsi membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium.
4.      Tulang Temporal
Berfungsi membentuk dasar dan bagian sisi kranium.
5.      Tulang Etmoid
Adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata
6.      Tulang Sfenoid
Berbentuk seperti kalelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateralal dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang temoid dan tulang Frontal
7.      Osikel Auditori
Tersusun dari maleus, inkus dan stapes ( tapal Kuda ). Fungsinya dalam proses pendengaran.
8.      Tulang Wormian
Adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi dan terletak dalam sutura.

Tulang punggung

Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx).
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan. Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah bagian leher.

Struktur umum

Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale.

Tulang punggung cervical

Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan urutannya dari C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung leher, seberapapun panjang lehernya.

 Tulang punggung thorax


Diagram tulang punggung thorax.
Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk. Beberapa gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai 'tulang punggung dorsal' dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.

Tulang punggung lumbal

Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil.

Tulang punggung sacral

Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak memiliki celah atau diskus intervertebralis satu sama lainnya.

Tulang punggung coccygeal

Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak, maka dari itu disebut tulang punggung kaudal (kaudal berarti ekor).
PENUTUP
Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dalam hal ini selaku Pembuat Makalah “ SISTEM RANGKA ” telah berhasil membuat makalah ini dengan baik dan benar sesuai dengan materi yang kita dapatkan.
Makalah ini digunakan agar teman-teman dan para pembaca Agar mengerti tentang Ilmu Anatomi Khususnya Pembahasan SISTEM RANGKA. Kami berharap semua pihak dapat mendukung makalah kami. Dan kepada para Teman-teman Mahasiswa kami dapat menerima dan memanfaatkan makalah  ini dengan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa buku makalah ini masih kurang dan perlu di tingkatkan lagi pengembangannya. Oleh karena itu, Saran dan kritik sangat kami harapkan.






                                                                                     Jombang, 14 Oktober 2010

                                                                                               Kelompok I


1 komentar:

  1. Casino Review - DrmCD
    The 서울특별 출장마사지 casino 오산 출장안마 is one of the largest in the region. As the world's largest gaming software supplier, we have 상주 출장샵 부산광역 출장안마 you are 사천 출장샵 sure to come across a few unique games

    BalasHapus