SISTEM SIRKULASI DARAH
TUGAS ILMU FA’AL
Disusun Oleh :
Hananto Wijoyo (108426)
Kelas : PENJASKES 2010/A
STKIP
PGRI JOMBANG
2010
/ 2011
Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia
A. Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia
1. DARAH
Merupakan à CAIRAN TUBUH YANG TERDAPAT PADA JANTUNG & PEMBULUH DARAH
CAIRAN LAINNYA:
JARINGAN : TERDAPAT DALAM JARINGAN
LYMPH: TERDAPAT PD PEMBULUH LYMPH
SINOVIAL: TERDAPAT DI ANTARA
SENDI
SEREBROSPINAL (CEREBROSPINAL):
YANG TERDAPAT PD OTAK BESAR (SEREBRUM) & MEDULA SPINALIS (poros tulang
belakang)
ENDOLIMPH & PERILIMPH:
TERDAPAT DI DALAM TELINGA (RUMAH SIPUT) UNTUK KESEIMBANGAN
PEMBAGIAN
DARAH
PLASMA DARAH à 55 %
SEL-SEL DARAH à 45 %; TERDIRI DARI:
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
KEPING-2 DARAH (THROMBOSIT)
KARAKTERISTIKA
DARAH
•
BERAT JENIS DARAH : 1.054 –
1.060
•
BERAT JENIS PLASMA : 1.024 –
1.028
•
VISKOSITAS (kekentalan): 3-5 x
AIR
•
JUMLAH VOLUME DARAH : 5-8 % BB
2. Fungsi
darah :
1. Sebagai alat
transport :
- O2 dari
paru-paru diangkut keseluruh tubuh
- CO2
diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan diangkut
dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang
membutuhkan.
- zat sampah hasil
metabolisme dari seluruh tubuh
ke alat pengleluaran.
- Mengedarkan hormon
dari kelenjar endokrin (ke-
lenjar buntu) ke bagian
tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan
asam dan basa
3.
Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4. Untuk mengatur
stabilitas suhu tubuh
Skema susunan darah :
ü Eritrosit Neutrofil
ü Granulosit Eosinofil
ü Sel darah Leukosit Basofil
ü Limphosit
ü Agranulosit
ü Trombosit Monosit
Plasma Darah
Air : ± 91 %
Protein :albumin, fibrinogen,globulin.
Sari-sari makanan : glukosa, asam amino, lemak.
Garam mineral : natrium
klorida, natrium bikarbonat
Plasma darah Sisa metabolisme : CO2
Enzim
– Hormon
Antibodi
1. Sel-sel
darah (bagian padat)
a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti,
mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya
ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam
sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3
terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah
merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b. Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap
1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara
ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan
retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk
agranulosit.
Leukosit, meliputi :
- Granulosit
: merpakan sel darah putih yang
bergranula
:
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
- Agranulosit
: merupakan sel darah putih yang
sitoplasmanya
tidak bergranula :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk
imunitas, tidak dapat bergerak.
c. Trombosit (sel darah
pembeku)
Tidak berinti dan
mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan
normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan
darah :
mengeluarkan
a. Trombosit pecah
tromboplastin/
faktor antihemofili
trombokinase.
b. Protombin trombin
Ca++ dan
Vit.K
c. Fibrinogen fibrin
Untuk keperluan
tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah
dapat dihindarkan dengan jalan :
- Mendinginkan
darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
-
Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca,
sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
-
Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti
pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam
transfusi darah dan pada saat operasi.
-
Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat
pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
2. Plasma darah (cairan darah)
a. Protein, meliputi
:
- fibrinogen : untuk pembekuan
darah
- albumin : menjaga tekanan
osmotik darah
- globulin : membentuk zat kebal
/ zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
- prepsipitin : kerjanya
menggumpalkan darah
- lisin : memecah antigen
- antitoksin : menetralkan racun
b. Sari-sari
makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
c. Garam mineral,
meliputi :
- kation : Na+, K++,
Ca++, Mg++
- anion : Cl-, HCO3-,
PO4-
d. Zat hasil
produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
e. Zat hasil sisa
metabolisme, meliputi :
- urea
- asam ureat
f. Gas-gas
pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2
3. Pembagian golongan
darah…..
Golongan Darah
Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada
manusia :
1. Sistem MN : golongan darah digolongkan
menjadi 3 yaitu M, MN dan N.
2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia
di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+
di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang
berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya
tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi
bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH-
, dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi
akankemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit
kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis
foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3. Sistem A, B, O : Dr. Landsteiner dan Donath
membedakan glongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya
mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti
B.
Golongan darah B : sel darah merahnya
mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti
A.
Golongan darah AB : sel darah merah
mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin
a
dan b.
Golongan darah O : sel darah merahnya
tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti)
berarti zat yang menggumpalkan.
D
O
N
O
R
|
|
RESPIEN
|
|||
A g l u t i n i n
|
|||||
A
|
B
|
AB
|
O
|
||
Aglutinin
|
b
|
a
|
-
|
ab
|
|
A
B
AB
O
|
-
+
+
-
|
+
-
+
-
|
-
-
-
-
|
+
+
+
-
|
Keterangan :
+ = terjadi
penggumpalan
-
= tidak terjadi penggumpalan
Secara teori golongan
daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan adrah O dapat
memberi kepada semua golongan darah disebut donor
universal.
4. Alat
Peredaran Darah
Alat peredaran darah
terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
- Jantung
(cor)
Merupakan alat pemompa
darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium),
selaput jantung (perikardium) dan
selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan
zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa
penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
•
Dilindungi tulang thoraks,
disebelah kiri, sebesar kepalan tangan
manusia à Panjang 12 cm, lebar 9 cm, tebal 6
cm
•
Di lapisi selaput tipis
perikardia (parietal dekat selaput luar &
visceral dekat otot jantung) & ada cairan perikardia (liquid perikardia)
•
Berat utk pria 300 g &
berat utk wanita 250 g
•
Bgn atas disebut base, bgn
bawah disebut apeks
FUNGSI BAGIAN JANTUNG
•
JANTUNG: memompa darah
•
AORTA & ARTERI: mengalirkan
darah
•
ARTERIOL: mendistribusikan
darah
•
KAPILER: pertukaran gas oksigen
(O2) & gas karbon dioksida (CO2)
•
VENULA: menampung darah dari
kapiler
•
VENA: mengembalikan darah ke jantung
SIFAT FUNGSIONAL JANTUNG
•
1. Irritabilitas =
eksitabilitas = kemampuan jantung utk mengadakan respons bila dirangsang
(terdapat platau atau dataran agar penampungan darah lbh banyak ke jantung)
•
2. Kontraktilitas = kemampuan
jantung utk mengadakan kontraksi (sistol) & relaksasi (diastol)àmasa diastol lbh panjang dari sistol
•
3. Konduktivitas = kemampuan
jantung utk merambatkan impuls dr bg jantung
•
4. Otomatisitas &
ritmisitas = kemampuan jantung untuk berdenyut secara otomatis & ritmis
•
5. Masa refrakter yg
lama(refrakter=kehilangan sifat no. 1)
DENYUT JANTUNG
•
NORMAL : 72-75 denyut/menit
•
TAKHIKARDIA : lebih dari 100
denyut/menit
•
BRADIKARDIA : kurang dari 60
denyut/menit
Jantung terdiri dari 4
ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
- Atrium
(serambi)
Merupakan
ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter)
dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula
bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri
terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel
(bilik)
Ventrikel
mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada
ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara
ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula
trikuspidalis.
Saat ventrikel
berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan
menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2
dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel
mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior,
dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan.
Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2
masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang
mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia
berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali.
Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 / menit dan
45 tahun ± 75 / menit.
2.
Pembuluh darah
-
Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh
darah yang membawa darah dari jantung.
-
Pembuluh vena (balik) : pembuluh
darah yang membawa darah ke jantung.
Perbedaan
antara arteri dan vena.
Obyek
|
Arteri (pembuluh nadi)
|
Vena (pembuluh balik)
|
Dinding
Aliran
Darah
Tekanan
Letak
Katup
Nama
|
Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri
pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke dalam
Hanya satu dipangkal aorta.
Sesuai dengan organ yang dituju.
|
Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena
pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang
besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.
|
B. Macam-macam peredaran darah :
1.
Peredaran darah kecil, melalui :
Ventrikel
kanan à arteri pulmonalis à paru-paru à vena pulmonalis à atrium kiri.
Atau
:
Jantung
à
paru-paru à jantung
2.
Peredaran darah besar, melalui :
Ventrikel
kiri à aorta à arteri à arteriola à kapiler à venula à vena à vena cava superior dan vena cava inferior à atrium kanan.
Atau
:
Jantung
à
seluruh tubuh à jantung
3.
Sistem portae
Darah
sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ
yang disebut sistem portae.
Pada
mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
Pembuluh limpha
(pembuluh getah bening)
1.
Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
Menerima
aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan
yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2.
Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
Menerima
aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka
kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau
pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh
usus.
Pada kelenjar limpha
dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman
penyakit.
Perbedaan peredaran
limpha dengan peredaran darah
|
|
Peredaran darah
|
Peredaran limpha
( limpha )
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.
Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya
|
Tertutup
Darah, berwarna merah.
Kontraksi otot jantung.
O2, CO2, protein,
gula.
Arteri dan vena.
|
Terbuka
Getah bening, ber-warna kuning
ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak + gliserin).
Pembuluh getah be-ning (duktus
torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)
|
Gangguan
pada sistem sirkulasi
1. Hemofili
: darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia
: penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit
atau menurunnya volume darah dari normal.
3. Polistemia
: kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4. Leukimia
: kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5. Leukopenia
: menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit
dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6. Thalasemia
: rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan
pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7. Sklerosis
: pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8. Trombus
& embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di
dalam arteri koroner.
9. Koronarialis
: penyempitan arteri koroner pada jantung.
10. Varises
: pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus
disebut ameien (hemoroit).
11. Hipertensi
: tekanan darah tinggi.
12. Hipotensi
: tekanan darah rendah.
13. Eritroblastosis
fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru
lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.
14. Blue
baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale
tidak menutup).
C. Sistem Imunitas (Kekebalan) pada Manusia
Sel darah putih
bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke
dalam tubuh, maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi
adalah protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limphosit atau larut
ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.
Macam-macam kekebalan tubuh :
1. Kekebalan
aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi
sendiri, meliputi :
– kekebalan
aktif buatan : kekebalan tubuh yang di
peroleh
setelah mendapatkan vaksinasi.
– kekebalan
aktif alami : kekebalan tubuh yang di
peroleh
setelah seseorang sembuh dari sakit.
2. Kekebalan
pasif : kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi
sendiri, meliputi :
– kekebalan
pasif buatan : diperoleh setelah tubuh
mendapat
antibodi sudah jadi yang terlarut
dalam
serum. Kekalan ini bersifat sementara.
Misal
suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
– kekebalan
pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh
dari
ibu selama di dalam kandungan.
Antibodi
masuk dari ibu ke fetus melalui pla-
senta
atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar