ANATOMI SISTEM RANGKA
Disusun Oleh :
Hananto Wijoyo (108426)
Kelas : PENJASKES 2010/A
STKIP
PGRI JOMBANG
2010
/ 2011
Kata
Pengantar dan Ucapan Terimah Kasih
Mata Kuliah Anatomi, seperti mata kuliah
dasar yang lain yang diajarkan di UNIVERSITAS di berbagai Negara. Sangat membingungkan karena informasi yang
terkumpul dalam decade terakhir ini sangat banyak. Oleh Sebab Itu kami berterima
kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kami Lisensi atau gagasan Mengenai
makalah “Sistem Rangka” ini dengan baik dan dengan penuh ketelitian dalam
Perumusan masalah ini.
Makalah “SISTEM RANGKA” kami rancang untuk
membantu teman-teman pada Umumnya dan khususnya bagi Kami Kelompok I dalam
menghadapi Informasi yang begitu luas dan kompleks dengan cara menyajikan fakta
inti Anatomi dalam bentuk “MAKALAH SISTEM RANGKA”.
Makalah ini disajikan dalam bentuk Ringkas, semua konsep dapat Dimengerti
dan disusun secara Rapi. Pada Makalah ini disajikan suatu inti dalam kerangka
kerja kelompok yang teratur sehingga dapat dipelajari dan diingat dengan mudah
dan cepat.
Kami selaku Kelompok I pembuat Makalah
tentang “ Sistem Rangka “ ini sangat berterima kasih kepada Bpk. Ritoh
Pardamuan, S.Pd yang telah memberikan kami kepercayaan dan dorongan agar Kami
bisa menyelesaikan makalah ini dengan teratur dan benar.
|
SISTEM RANGKA
• Sistem rangka terdiri dari:
–
Tulang
– Tulang rawan (kartilago)
– Sendi
|
ANATOMI SISTEM RANGKA
FUNGSI SISTEM RANGKA
1. Penyangga: berdirinya
tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak
& organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus
& lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka
saat bergerak; adanya persendian
KATAGORI TULANG
• Tulang panjang
• Tulang pendek
• Tulang pipih
• Tulang ireguler
TULANG PANJANG
|
– Diafisis
– Epifisis
– Rongga medula
– Lempeng epifiseal
– Periosteum
Pembentukan tulang
TULANG
• Rangka manusia tersusun dari sekitar 206 tulang
• Digolongkan :
1. Rangka Aksial = rangka yang mendukung kepala,leher
dan batang tubuh
2. Rangka Apendiculer= rangka anggota gerak:
1. Rangka Aksial >>>
80 tulang.
Terdiri dari :
a. Tengkorak
b. Kolumna vertebralus
c. Rangka thorax
d. Tulang telinga
e. Tulang hyoid
|
|
Terdiri
dari :
- Tulang Lengan dan tungkai
- Tulang Pectoral
- Pelvis
T E N G K O R A K
• Tersusun dari 22 tulang : 8 tulang kranial dan 14 tulang fasial.
1. Kranium :
a.
Tulang frontal/dahi.
b. Tulang parietal/puncak kepala.
c. Tulang oscipital/belakang kepala.
d. Tulang temporal/samping.
e. Tulang ethmoidal/hidung dalam.
f. Tulang
sphenoidal/dasar kepala.
g. Tulang pendengaran.
h. Tulang warmian/tulang kecil diantara tulang kepala.
2.
Tulang Wajah :
a. Tulang nasal/hidung.
b. Tulang palatum/langit2 mulut.
c. Tulang zygomatikus/pipi.
d. Tulang maksila/rahang atas.
e. Tulang lakrimal/kel air mata.
f.
Tulang mandibula/rahang bawah.
VERTEBRA
Terdiri dari :
|
2. Vertebra thoraks >>
12 tulang.
3. Vertebra lumbal >>
5 tulang.
4. Sakrum.
5. Coccygis/tulang ekor.
• Diantara tulang2 vertebrata dilapisi dng discus intervertebralis.
• Satu tulang vertebrata terdiri dari :
1. Badan tulang / sentrum
2. Lengkung saraf.
3. Prosesus spinosus.
4. Prosesus Transversa
5. Prosesus
Artikuler
|
Tulang Dada dan Iga
• Terdiri dari
:
1. Sternum/tulang dada :
- manubrium
- corpus
- prosesus xypoideus
2. Costa/tulang iga.
Terdiri dari:
a. Iga sejati >> 7 buah
b. Iga semu >> 3
buah.
c. Iga melayang
>> 2 buah
Rangka Apendiculer
A. Girdel Pectoral
1. Skapula.
2. Klavikula.
B. Lengan.
Terdiri dari
:
1. Humerus / lengan
atas.
2. Ulna / lengan bawah sisi dalam.
3. Radius
/ lengan bawah sisi luar.
4. Karpal / pergelangan tangan.
5. Tangan :
a. Metakarpal / telapak.
b. Phalanges / jari.
Bahu
C. Tungkai.
Terdiri dari :
1. Femur / paha.
2. Patela /
lutut.
3. Tibia / tulang kering.
4. Fibula /
sebelah tulang kering.
5. Tarsal / pergelangan kaki.
6. Kaki :
a. Metatarsal / telapak
kaki.
b. Phalanges / jari.
Gambar Tungkai
PELVIS
Meliputi:
– Coxae à
• Ilium , ischium, pubis
– Simpisis pubis
A. Pengertian Sistem Rangka
Sistem
rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga
tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun
sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua
jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain
seperti ligamen,
tendon,
otot,
dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun
jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Untuk kepentingan Ilmu pengetahuan ,
rangka kemudian digolongkan menjadi rangka aksial, rangka Apendikular dan
persendian antar tulang.
¡ Alat gerak tubuh manusia Þ sistem muskuloskeletal: pasif® rangka (skeletal); aktif ® otot (muscle)
¡ Rangka-tulang: jaringan
ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
¡ Tulang rawan, tulang, dan
sendi
Fungsi Sistem Otot Rangka
1.
Menghasilkan gerakan rangka.
- Mempertahankan sikap
& posisi tubuh.
- Menyokong jaringan
lunak.
- Menunjukkan pintu
masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
- Mempertahankan suhu
tubuh; kontraksi otot:energi ® panas
Komposisi Otot Rangka
OTOT RANGKA
TULANG
¡
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit
¡ Kondrosit menempati rongga
kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yg basofilik.
¡ Kalsifikasi menyebabkan
tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Berdasarkan jenis & jumlah serat
di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:
- Tl rawan hialin: matriks mengandung
seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
- Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan
hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg
mengelilingi kondrosit
- Fibrokartilago: tdk pernah berdiri
sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa
yg berdekatan
B.
Pertumbuhan Tulang Rawan
- Appositional growth; tumbuh dari luar ® sel pembentuk kartilago di dlm
perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh
ada
- Interstisial growth; tumbuh dari dalam ® kondrosit yg berikatan dg
lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru &
memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode
dewasa
¡ Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah,
aliran limfe)
¡ Lamella (lempeng tulang
yang tersusun konsentris).
¡ Lacuna (ruangan kecil yang
terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
¡ Kanalikuli (memancar di
antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Klasifikasi Tulang menurut Bentuknya :
1.
Tulang panjang ditemukan di Tungkai. Tulang berelongasi dan
berbentuk silindris, serta terdiri dari Diafisis dan Epifisis. Fungsi tulang
ini adalah untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.
2.
Tulang Pendek adalah tulang pergelangan tangan ( karpal ) dan
tulang pergelangan Kaki ( Tarsal ) tulang tersebut berstruktur kuboidal atau
bujur. Dan biasanya ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan
kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
3.
Tulang Pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada.
Struktur tulang mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng tulang kompak ( dikenal
sebagai tabula dalam pada cranium ) membungkus lapisan berongga (diploe).
4.
Tulang Ireguler adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan
dan tidak termasuk kategori diatas : meliputi tulang Vertebra dan tulang Osikel
Telinga. Strukturnya sama dengan struktur tulang pendek yaitu tulang concellus
yang ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis.
5.
Tulang Sesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk ke
formasi persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang
lainnya. Salah satu contohnya adalah Patela ( tempurung lutut ), yang merupakan
tulang sesamoid terbesar.
Data kelompok 1 :
1.
M. Aang .C
2.
Poeguh. S
3.
Muhammad Mu’in
4.
Bagus Setyawan
5.
Imam Durrahim
6.
Richo Putra . M
7.
Anis Nur Lailli
8.
Hananto. Wijoyo
9.
Reky
10.
Heru
Karakteristik Permukaan
Tulang
Berbagai karakteristik
permukaan tulang dapat terlihat karena permukaan tulang merupakan tempat
perlekatan otot, ligamen, atau tendon atau berfungsi sebagai jalur pembuluh
darah atau saraf. Semua karakteristik tersebut lebih jelas pada individu
berotot disbanding pada anak atau kebanyakan wanita.
Ø Anatomi tulang panjang
yang tipikal
Tulang panjang seperti
Femur memiliki Ciri – ciri berikut :
1. Diafisis ( batang )
tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang membungkus medulla atau rongga
sumsum sentral yang besar.
2. Epifisis adalah
ujung-ujung tulang yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah
bersambungan.
Tulang panjang adalah tulang
yang berkembang dari pemanjangan pada bagian epifise (bonggol tulang). Ujung
dari epifise dibungkus oleh tulang rawan hialin. Pertumbuhan secara
longitudinal ini disebabkan oleh osifikasi
secara endokondral pada epifise.
Femur
(tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), humerus (tulang
lengan atas) dapat digolongkan ke dalam tulang panjang.
v Tulang Rusuk / Iga
Dalam anatomi, tulang rusuk atau iga (Latin:
costae adalah tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga
rusuk.) Tulang rusuk melindungi dada (Latin: thorax), paru-paru, jantung, hati, dan organ
dalam lainnya di rongga dada.
Pada mamalia, tulang rusuk terdapat hanya di bagian dada. Namun
pada reptil,
tulang rusuk kadang-kadang terdapat dari bagian leher hingga sacrum.
Terdapat beberapa jenis ikan yang dapat
memiliki hingga 4 rusuk pada setiap tulang punggung.
Manusia (baik pria dan wanita) memiliki 24 tulang rusuk (12
pasang). Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Vesalius pada 1543 untuk
menyelesaikan kontroversi yang terjadi pada saat itu.
Sumsum tulang
Sumsum tulang (bahasa
Inggris: bone marrow,
medulla ossea) adalah jaringan lunak
yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah
baru. Ada dua
jenis sumsum tulang:
- sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
- sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.
Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh
dan kapiler darah.
Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah.
Seiring dengan pertumbuhan, semakin banyak yang berubah menjadi sumsum kuning.
Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum tulang yang sekitar setengahnya
adalah sumsum merah. Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang
rusuk, tulang punggung, tulang
belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang
panjang femur
dan humerus.
Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang.
Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat
banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk
meningkatkan produksi sel darah.
Tulang lengan atas
Secara anatomis, tulang humerus / tulang lengan atas dapat
dibagi menjadi tiga bagian:
- Bagian atas humerus
- Corpus humerus (badan humerus)
- Bagian bawah humerus
Persendian
Kepala bonggol humerus (caput humeri) bersendi dengan
cavitas glenoidales dari scapula. Penyambungan ini dikenal dengan sendi bahu yang
memiliki jangkauan gerak yang luas. Pada persendian ini terdapat dua bursa yaitu pada bursa subacromialis
dan bursa subscapularis. Bursa subacromialis
membatasi otot supraspinatus dan otot
deltoideus. Bursa
subscapularis memisahkan fossa subscapularis dari tendon otot subscapularis. Otot rotator cuff membantu
menstabilkan persendian ini.
Pada bagian siku, terdapat persendian dengan ulna sehingga
memungkinkan gerak fleksi dan ekstensi. Gerakan ini terjadi pada bagian
troklea humerus. Terdapat dua cekungan pada ujung bawah humerus, yaitu fossa
coronoidea dan fossa olecrani.
Perlekatan otot
Terdapat banyak otot yang melekat pada humerus. Otot-otot
tersebut memungkinkan gerakan pada siku dan bahu. Otot khusus rotator cuff melekati bagian
atas humerus dan dapat melakukan rotasi serta abduksi pada bahu.
Terdapat pula otot pada lengan bawah yang melakati humerus
seperti otot pronator teres dan otot fleksor dan
ekstensor lengan bawah.
Tulang Dada
Tulang Dada
adalah bagian anatomi
pada manusia
dan hewan lainnya.
Pada hominidae,
termasuk manusia, dada adalah bagian tubuh antara leher dan perut, termasuk
organ-organ internal dan isi lainnya seperti otot, arteri dan vena, tulang, dll. Isi
dada sebagian besar dilindungi dan disokong oleh tulang
rusuk, tulang belakang, dan tulang bahu.
Pada manusia, bagian dada yang terlindungi oleh tulang rusuk disebut juga dengan
istilah toraks. ulang belikat
Tengkorak
Tengkorak tersusun dari 22 tulang , 8
tulang karnial dan 14 tulang fasial.
Fungsi – fungsi bagian tengkorak :
1. Kranium
Berfungsi untuk membungkus
dan melindungi otak.
2. Tulang pariental
Berfungsi untuk membentuk
sisi dan langit-langit cranium
3. Tulang Oksipetal
Berfungsi membentuk bagian
dasar dan bagian belakang cranium.
4. Tulang Temporal
Berfungsi membentuk dasar
dan bagian sisi kranium.
5. Tulang Etmoid
Adalah struktur penyangga
penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata
6. Tulang Sfenoid
Berbentuk seperti
kalelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium
dan berartikulasi ke arah lateralal dengan tulang temporal dan ke arah anterior
dengan tulang temoid dan tulang Frontal
7. Osikel Auditori
Tersusun dari maleus,
inkus dan stapes ( tapal Kuda ). Fungsinya dalam proses pendengaran.
8. Tulang Wormian
Adalah tulang kecil, yang
jumlahnya bervariasi dan terletak dalam sutura.
Tulang punggung
Tulang punggung atau vertebra
adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan.
terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral,
dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx).
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi
menjadi 7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5
tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan.
Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah bagian leher.
Struktur umum
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian
anterior yang terdiri dari badan tulang
atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.
Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan
dua lamina, serta didukung oleh
penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan
procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen
vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk
saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla
spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen
intervertebrale.
Tulang punggung cervical
Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina
atau procesus spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek,
kecuali tulang ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai
dengan urutannya dari C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan
khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung leher, seberapapun panjang
lehernya.
Tulang punggung thorax
Diagram tulang punggung thorax.
Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang
rusuk. Beberapa gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga
sebagai 'tulang punggung dorsal' dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor
T1 hingga T12.
Tulang punggung lumbal
Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap
konstruksinya dan menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini
memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi
dengan derajat yang kecil.
Tulang punggung sacral
Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang
bergabung dan tidak memiliki celah atau diskus
intervertebralis satu sama lainnya.
Tulang punggung coccygeal
Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung
dan tanpa celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang
banyak, maka dari itu disebut tulang punggung kaudal (kaudal berarti ekor).
PENUTUP
Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dalam hal ini selaku Pembuat Makalah “ SISTEM RANGKA ” telah berhasil membuat makalah ini dengan baik dan benar sesuai dengan materi yang kita dapatkan.
Makalah ini digunakan agar teman-teman dan para pembaca Agar mengerti tentang Ilmu Anatomi Khususnya Pembahasan SISTEM RANGKA. Kami berharap semua pihak dapat mendukung makalah kami. Dan kepada para Teman-teman Mahasiswa kami dapat menerima dan memanfaatkan makalah ini dengan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa buku makalah ini masih kurang dan perlu di tingkatkan lagi pengembangannya. Oleh karena itu, Saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jombang, 14 Oktober 2010
Kelompok I
Casino Review - DrmCD
BalasHapusThe 서울특별 출장마사지 casino 오산 출장안마 is one of the largest in the region. As the world's largest gaming software supplier, we have 상주 출장샵 부산광역 출장안마 you are 사천 출장샵 sure to come across a few unique games